Ada Apa Dengan Alam Semesta...?

vadhielArt
foto by vadhiel
Sejarah Nabi Nuh as adalah penggalan tentang kengerian luar biasa. Terutama, ketika Allah membinasakan orang-orang kafir melalui alam yang sangat ganas. Langit menumpahkan bermiliar kubik air. Deras, dan sangat deras. Bahkan air turut keluar dari dalam tanah dengan hebatnya. Tidak hanya itu, bahkan disertai topan yang sangat kencang. tiba-tiba bumi berubah menjadi hamparan samudra yang luas.

Dari atas bahteranya, Nabi Nuh as mencoba memanggil Qan'an, anaknya yang memencil jauh agar mau beriman dan ikut bersamanya diatas kapal.
"Anakku, naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir", panggil Nabi Nuh as dengan penuh kasih sayang.
"Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah...!" sahut anaknya.
Dan Qan'an tetap pada pendiriannya
"Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan" (QS.Hud : 43)

Gelombang yang ganas bisa bersahabat dengan Nabi Nuh as dan orang-orang yang beriman, Tetapi ia menjadi adzab bagi meraka yang tak beriman. Gunung yang kokoh tak peduli dengan nasib Qan'an dan orang-orang kafir lainnya, KENAPA...?

Rahasianya adalah, karena gelombang yang dahsyat dan gunung itu sama-sama tentara Allah SWT. Bahkan segala apa yang ada di langit dan bumi, hingga serangga yang merayap lambat, adalah tentara Allah yang perkasa.

وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
"Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana," (QS.Al-Fath : 4)

Simaklah Al-Qur'an. Kita bisa merasakan bahwa alam semesta tidak saja gambaran tentang keindahan dan keselarasan. Tetapi pada saat yang sama, Al-Qur'an juga menjabarkan bagaimana Alam menampakkan kehebatannya sebagai tentara Allah. Seperti bagaimana Allah menghukum Fir'aun dan kaumnya.

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُّفَصَّلاَتٍ فَاسْتَكْبَرُواْ وَكَانُواْ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ
"Maka Kami kirimkan kepada mereka tofan,belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yangjelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri danmereka adalah kaum yang berdosa."(QS. Al-A'raf : 133)

Maket kebersamaan manusia dengan alam telah ditetapkan Allah sejak kali pertama penciptaannya. Bumi dan seluruh isinya memang diciptakan untuk manusia. Sementara manusia sendiri, ditetapkan sebagai khalifah yang diperintahkan mengelola bumi itu. Maka, Prinsip kebersamaan manusia dengan bumi dan alam semesta harus dibangun melalui poros tauhid yang murni dan benar. Artinya manusia tidak boleh menyekutukan Alla
h, patuh dan taat pada semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Sebagaimana alam semesta juga patuh dan tunduk kepada Allah. Dengan itu, seorang mukmin bisa bertemu dengan alam dalam satu identitas yang sama, yaitu "Identitas Keimanan". Lihatlah misalnya, penjelasan Allah, yang artinya :
"Senantiasa bertaasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi. Raja, yang maha suci, y
ang maha perkasa lagi maha bijaksana" (QS. Al-Jumu'ah : 1)

Ayat diatas, sekali lagi menegaskan, bahwa poros pertemuan antara seorang mukmin dengan alam justru terletak pada tauhid itu sendiri. kita harus bersahabat dengan alam. Tetapi kita hanya bisa benar-benar bersahabat dengan mereka dengan ikatan tauhid yang benar-benar murni jauh dair pengaruh taghut d
an musuh-musuh Allah.

Bencana yang silih berganti terjadi di setiap pelosok belahan dunia yang menimpa umat manusia, apakah disebabkan karena Tauhid kita belum benar-benar murni, masih tercampur dengan nafsu dan musuh-musuh-Nya.
Bila seluruh isi alam ini beriman dan selalu mensucikan Allah, alangkah malunya kita. Bila sengaja me
nolak untuk bertauhid yang benar kepada-Nya.

YA...
Semestinya kita malu kepada tanah yang kita injak,
Malu kepada udara yang kita hirup,
Malu kepada pohon-pohon yang berdiri tenang,
Malu kepada nyamuk-nyamuk yang bertebaran di sekitar kita.
Malu kepada semut-semut yang merayap ketakutan.
Bahkan MALU kepada bayang-bayang diri kita sendiri.
sebagaimana telah diterangkan Allah

أَوَ لَمْ يَرَوْاْ إِلَى مَا خَلَقَ اللّهُ مِن شَيْءٍ يَتَفَيَّأُ ظِلاَلُهُ عَنِ الْيَمِينِ وَالْشَّمَآئِلِ سُجَّدًا لِلّهِ وَهُمْ دَاخِرُونَ#
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَالْمَلآئِكَةُ وَهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُونَ
Dan apakah mereka tidak memperhatikan segalasesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannyaberbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaansujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? (48)
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apayang berada di langit dan semua makhluk yang melatadi bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka(malaikat) tidak menyombongkan di

ri.(50) (QS. An-Nahl : 48-50)

Manusia dan alam terikat dalam prinsip kesaling tergantungan. tetapi alam bisa tetap eksis tanpa manusia. Sedangkan manusia tidak akan bisa hidup tanpa alam, Karenanya, manusia dipersilahkan mengelola alam dengan sarana ilmu dan akal yang bijakm dalam konteks "Memakmurkan Bumi" sebagaimana yang diamanahkan kepadanya. Maka, tatkala manusia berbuat semena-mena terhadap alam, otomatis akan terjadi kekacauan. Alam akan murka.

ia bisa membinasakan dan melumat manusia menjadi tanpa bentuk dan tanpa bekas.
Dalam seluruh makna diatas itulah kita menghayati, bahwa alam semesta adalah tentara Allah yang beriman dan patuh kepada-Nya, karenanya, kita harus bersahabat dengan alam dalam ikatan iman dan ihsan, Bukan sebaliknya, malah membuat kerusakan, onar dan kekacauan.

By. El-Faruqy

Penulis : RuangQu ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Ada Apa Dengan Alam Semesta...? ini dipublish oleh RuangQu pada hari Jumat, 15 April 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Ada Apa Dengan Alam Semesta...?
 

0 komentar:

Posting Komentar